TIPS PENCEGAHAN RESIKO CEDERA ERGONOMI AKIBAT PENANGANAN MANUAL (MANUAL HANDLING) DI PERKANTORAN (Bagian2)
(Bagian2)
Oleh :
Tomy Mismahendra, SSi, MK.K.K
Penanganan manual berarti memindahkan atau mengangkat beban dengan menggunakan tangan atau lengan.Penanganan
manual semacam itu meliputi mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa beban,
yang bisa berupa barang, orang atau lainnya.
Di lingkungan kantor, kegiatan
penanganan manual yang paling umum adalah memindahkan kotak kertas fotokopi,
file, galon air minum dan perabotan. Operasi penanganan manual
ini tidak mungkin menciptakan risiko kesehatan dan keselamatan yang signifikan
jika dilakukan dengan benar. Namun, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan
risiko cedera dalam penanganan manual. Adapun faktor tersebut
termasuk karakteristik pekerjaan dan beban, lingkungan kerja dan kemampuan
individu; misalnya beban berat / besar, bekerja dengan postur
canggung, penerapan kekuatan tubuh yang salah, gerakan berkepanjangan, berulang,
gerakan yang tiba-tiba dan lantai yang licin dan tidak rata.Beberapa cedera
umum yang mungkin terjadi adalah keseleo, ketegangan dan nyeri
punggung.Pada kebanyakan kasus, cedera penanganan
manual tidak disebabkan oleh insiden tunggal namun bersifat kumulatif.
Pemulihan penuh cedera mungkin tidak selalu mungkin terjadi-
hasilnya dapat berupa kerusakan fisik atau bahkan cacat permanen.
Pada artikel ini akan penulis melanjutkan pembahasan tips pencegahan resiko
ergonomic akibat manual handling di tempat kerja mengenai faktor area
kerja dan kapasitas individu .
1.
Area Kerja
A.
Halangan Ruang yang membatasi / mencegah Posture Tubuh yang baik
Pekerja yang bekerja pada tempat kerja atau area kerja yang sempit /
terbatas biasanya mengangkat benda dengan postur tubuh yang buruk.Contoh dari ruang
yang seperti ini yaitu :
· Peletakan Barang kerja di rak yang terlalu tinggi, yang
memaksa pekerja berpostur meraih / reach dengan kaki jinjit
· Area Kerja yang terlalu sempit, pintu yang terlalu sempit sehingga dapat menggangu jika mengangkat peralat kerja
yang besar
Tips PencegahanResiko :
i.
Yakinkan halangan ruang sudah dihilangkan sebelum melakukan maneuver
pengangkatan beban
ii.
Sediakan area kerja
yang cukup sehingga pengangkatan beban bias dilakukan dengan postur normal
B.
Lantai kerja yang tidak sejajar, licin dan tidak stabil
Bekerja pada lantai kerja yang tidak sejajar, licin, dan tidak stabi lseperti lantai
yang dilapisi karpet yang tidak sejajar tingginya atau lantai yang
terdapat tumpukan kabel akan meningkatkan resiko terpleset, tersandung dan terjatuh.
Lantai kerja yang terkena tetesan air, oli,
sabun atau kuah makanan akan semakin meningkatkan resiko terpleset,
tersandung dan terjatuh.
Tips Pencegahan Resiko :
i.
Pastikan tata kelola kantor yang baik dilaksanakan
ii.
Bersihkan atau mengelap tumpahan / percikan air, oli, sabun,
tumpahan kuah makanan di lanta isecara berkala
iii. Gunakan permukaan karet atau material lain yang bersifat anti slip
sehingga permukaan lantai tidak licin
C.
Lantai atau permukaan yang beda tinggi
Ketika pekerja membawa beban / barang menaiki atau menuruni tangga /
permukaan yang berbeda ketinggian maka resiko cedera akan meningkat.
Tips Pencegahan Resiko :
i.
Gunakan pengangkut (lift) atau jalan melandai
ii.
Pengaturan tugas atau task
pengangkatan beban dilakukan di bidang yang sama / datar.
D.
Temperatur dan Kelembaban yang ekstrim
Penilaian Resiko Keselamatan dan Kesehatan bagi pekerja yang bekerja
di tempat kerja yang memiliki temperature dan kelembaban yang
ekstrim sangat penting untuk dilakukan.Penilaian resiko ini selain berguna untuk mengestimasi akibat dari
temperature dan kelembaban ekstrim terhadap pekerja juga berguna untuk mengestimasi resiko tambahan akibat melakukan pekerjaan
manual handling di tempat kerja yang memiliki temperature dan kelembaban yang
ekstrim.
Tips Pencegahan Resiko :
i.
Kontrol Temperatur dan Kelembaban di tempat kerja secara baik
ii.
Hilangkan atau mengurangi pekerjaan di tempat yang memiliki
temperature dan kelembaban yang ekstrim
iii.
Sediakan waktu istirahat yang lebih lama bagi pekerja
E.
Kondisi yang membuat ventilasi tempat kerja tidak baik dan tiupan angin
yang kencang
Ventilasi yang tidak baik di
tempat kerja akan sangat mempengaruhi kualitas udara di tempat kerja tersebut.Selain itu tiupan angin yang
terlalu kencang juga akan menyulitkan pekerja ketika mengangkat beban yang
lebar dan besar.
Tips Pencegahan Resiko :
i.
Relokasi ventilasi yang dapat mengakibatkan tiupan angina
menjadi kencang di tempat kerja
ii.
Gunakan alat bantu untuk mengangkat barang sehingga lebih stabil /
kokoh pada saat diangkat
iii.
Pengangkatan beban dilakukan secara bersama / tim
iv.
Kurangi dimensi atau bobot dari beban yang akan diangkat.
F.
Kondisi penerangan yang tidak baik
Tempat kerja yang gelap atau terdapat area
terang gelap akan mengurangi persepsi pekerja terhadap ketinggian beban dan juga jarak angkat beban.
Tips Pencegahan Resiko :
i.
Sediakan penerangan yang cukup untuk melakujkan pekerjaan di
tempat kerja
ii.
Sediakan penerangan tambahan bagi operatot untuk membaca label
pada beban sehingga operator tidak melakukan postur janggal pada saat membaca label
tersebut
G.
Kapasitas Individu
Ø Tugas yang membutuhkan Karakter Postur
yang tinggi dan kuat dan karakter specific lainnya
Jika pekerja melakukan pekerjaan yang melebihi kapasitasnya,
maka resiko cedera akan semakin tinggi
Tips Pencegahan Resiko :
i.
Lakukan penilaian kesesuaian karakteristik pekerja dengan pekerjaan
yang akan diembannya
ii.
Lakukan penilaian kondisi kesehatan pekerja seblum penugasan
iii.
Berikan waktu adaptasi kepada bekerja, jangan berikan beban yang
terlalu berat untuk pekerja yang baru bekerja
Ø Pekerjaan yang
berbahaya bagi ibu hamil dan orang yang memiliki masalah kesehatan
Jika pekerja mengalami sakit punggung, hernia atau sakit lainnya yang
dapat membatasi tugas angkat angku barang atau pekerja yang
baru sembuh pasca operasi pekerja tersebut akan lebih cenderung terkena cedera.
Selama proses kehamilan, perubahan hormon dapat mempengaruhi
ligament, yang akan meningkatkan resiko cedera.
Wanita hamil juga akan sulit mengadopsi postur normal ketika melakukan tugas manual
handling.
Tips Pencegahan Resiko :
i.
Kurangi pekerjaan yang bersifat fisik terhadap pekerja yang hamil dan mengalami gangguan kesehatan
ii.
Perhatian khusus harus diberikan kepada wanita hamil atau yang
baru melahirkan terkait dengan tugas manual handling
Ø Pekerjaan yang
membutuhkan informasi khusus atau pelatihan khusus
Pengawas / suopervisor harus mengkonfirmasi terlebih dahulu apakah pekerja sudah mendapatkan informasi khusus atau pelatihan khusus
agar dapat melakukan pekerjaan dengan aman.
Tips Pencegahan Resiko :
i.
Pastikan pekerja sudah mendapatkan pelatihan yang cukup yang
diperlukan untuk bekerja secara aman
ii.
Sediakan informasi yang cukup dan metode pengangkatan yang
baik kepada pekerja
Komentar
Posting Komentar