VENTILASI INDUSTRI
bagian 1
oleh : Tomy Mismahendra
Latar Belakang
Modernisasi
rancang
bangun
gedung
/ tempat
kerja
yang berubah menjadi
tidak
ramah
udara
terbuka
Indoor
Air Quality / KUDR (Kualitas Udara
Dalam
Ruangan)
menjadi
buruk
akibat
polutan
yang dihasilkan dalam
ruang
kerja
Polutan
dalam
ruang
kerja
tertutup
akan
mengakibatkan
menurunnya
kondisi
kesehatan
pekerja
è
SBS,even
worse PAK
Mandatori
dari
Permen
No 5 tahun 2018 tentang K3
lingkungan
Kerja
pasal
41 ayat 1,2 dan 3
1.Pengurus
&/ Pengusaha wajib
menyediakan
sistem
ventilasi
udara
utk
menjamin
kebutuhan
pekerja&mengurangi
kadar
kontaminan
2.Sistem
ventilasi
bisa
berupa
alami,
buatan
atau
kombinasi
3.Sistem
Ventilasi
udara
dibersihkan
min. 3 bln sekali
DEFINISI
Ventilasi
adalah tempat pertukaran udara yang digunakan untuk memelihara
dan
menciptakan
udara sesuai dengan kebutuhan atau kenyamanan
ventilasi
adalah pergerakan udara masuk ke
dan keluar dari ruang tertutup
Ventilasi
adalah teknik engineering control yang penting
untuk meningkatkan
dan
memelihara
kualitas
udara ditempat kerja
FUNGSI VENTILASI INDUSTRI
Memanaskan
atau
mendinginkan udara dalam ruangan
Mengeluarkan
kontaminan
Mengencerkan
konsentrasi
kontaminan dalam udara
Pertukaran
udara
untuk penyegaran
Mencegah
terjadinya
kebakaran atau peledakan
ACUAN/STANDART
SNI
03-6572-2001
“Tata
cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada
bangunan gedung”
ØACGIH
1998 “INDUSTRIAL VENTILATION A Manual of Recomended Practice”
(American
Conference of Governmental Industrial Hyigienist)
ØASHRAE
110-2016 Standard “Methods of Testing Performance Laboratory Fume
Hoods”
(American Society of Heating,Refrigeration, and Air Conditioning
Engineers)
KLASIFIKASI VENTILASI
1.Ventilasi Alami
Merupakan suatu
bentuk
pertukaran
udara
secara
alamiah
tanpa
bantuan
alat-alat
mekanik
seperti
kipas
/ mesin,
dimana
udara
masuk
kedalam
ruangan
melalui
jendela,
pintu,
atau
lubang
angin
yang sengaja dibuat.
VENTILASI ALAMI
SYARAT VENTILASI ALAMI :
Luas
lubang
ventilasi
tetap,
minimum 5% dari luas lantai
Udara
yang
masuk
harus
udara
yang bersih, tidak dicemari oleh
asap
pembakaran
sampah,
knaolpot
kendaraan,
debu
dan
lain-lain.
Kelembaban
udara
dijaga
antara
40% s/d 70%.
Aliran udara
diusahakan
cross ventilation dengan menempatkan lubang
hawa berhadapan
antara
dua
dinding
ruangan.Aliran
udara
ini
diusahakan
tidak
terhalang
oleh
barang-barang
seperti
almari,
dinding,
sekat-sekat,
dan
lain-lain
cross ventilation
2. Ventilasi Buatan / Mekanis
Yaitu ventilasi
yang menggunakan teknologi
mekanik
atau
mesin.Ventilasi jenis
ini
sering
diterapkan
di kantor / industri
Komponen dasar
:
Sistem Supply :
Suatu
sistem
/
mesin
yang mengalirkan udara
bersih
ke
atmosfer
ruangan
/ tempat
kerja
Sistem Exhaust (Hisap) :
Suatu
Sistem
/ Mesin
yang berfungsi menghisap
/ mengeluarkan
udara
kotor
dari
ruangan
/ tempat
kerja
Jenis Ventilasi Buatan :
General Exhaust System / Ventilasi Dilusi Umum
jenis
ventilasi
ini
digunakan
untuk mengencerkan
kadar
kontaminan
di udara ruang / tempat kerja ke level yang tidak
membahayakan
bagi
kesehatan
dengan
cara
mengalirkan
udara
segar
dengan
jumlah
yang banyak
HVAC / AHU SYSTEM
Local
Exhaust Ventilation/ Ventilasi Lokal
adalah proses pengisapan
dan
pengeluaran
udara
terkontominasi
secara
serentak
dari
sumber
pencemaran
sebelum
udara
berkontaminasi berada pada ketinggian zona
pernapasan
tenaga
kerja,
dan
menyebar
keseluruh
ruang
kerja,
Local Exhaust Ventilation/ ventilasi lokal
Agar
LEV dapat bekerja dengan baik
.Tidak
boleh
menghalangi atau merintangi masukan udara atau sumber udara
pengganti.
.Operasi
dijalankan
di sekitar
area
masukan udara.
.Jangan
memosisikan
diri di antara sumber
kontaminan dan masukan udara,
karena dapat menjadikan diri terpapar kontaminan
konsentrasi tinggi.
.Pastikan
sistem
ventilasi bekerja dengan baik dan tidak rusak.
.Pastikan
sistem
ventilasi sesuai dengan material yang digunakan
System LEV / Ventilasi Lokal sangat efektif karena :
1. Meminimasi
pekerja yang terpengaruh kontaminan.
2. Volume alat pembuangan gas kebih sedikit dari ventilasi
biasa.
3. Tidak
terjadi cross kontamination di ruang kerja
4. Peralatan di lingkungan kerja terlindungi
dari panas
dan zat-zat kimia yang
korosif.
Pengaruh Posisi Pekerja
Komponen LEV
Komponen Ventilasi Lokal :
1. HOOD
Hood
merupakan alat yang digunakan untuk menangkap kontaminan (gas
atau partikel)
dari udara lingkungan kerja. Jenis - jenis hoods :
Enclosure
hoods
Jenis
hood ini di desain dengan bentuk memagari seluruh proses . Jenis hood ini
juga
di desain untuk menyediakan face velocity (rerata kecepatan udara menuju
hood
sepanjang permukaan daerah terbuka) antara 100 sampai 200 ft/menit
Enclosure Hoods di laboratorium
keuntungan enclosure hoods
Capturing hood
Capturing
hood merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menghisap
udara dengan
kecepatan udara yang cukup tinggi untuk menangkap
kontaminan di udara yang
terdapat disekitar hood
Alat
ini ini tidak hanya digunakan pada kontaminan yang dilepaskan searah
dengan
hood, tetapi juga pada kontaminan yang dilepaskan oleh sumber
dengan arah yang
berlawanan dari aliran hisap hood.
Kecepatan
tangkap minimum pada capturing hood bernilai antara 50 sampai 100
ft/menit
(untuk kontaminan yang memiliki kecepatan lepas ke udara yang
rendah) harus
dipenuhi sehingga dapat menjangkau jarak terjauh dari hood.
Desain
kecepatan tangkap minimum bisa mencapai 500 sampai 1000 ft/menit bila
kontaminan dilepaskan ke udara dengan kecepatan tinggi dengan aliran udara
turbulen
(bergerak scra acak/tdk stabil).
capturing hoods
Canopy hoods
Jenis
hood ini merupakan jenis yang umum yang digunakan sebagai alat
penghisap udara
pada tangki pembakaran yang terbuka.
Canopy
hoods umumnya digunakan untuk menghisap udara yang panas (uap
pembakaran), atau
untuk menurunkan nilai kelembaban yang terlalu tinggi pada
suatu area tertentu.
Contohnya,
canopy hoods memiliki aliran udara yang lebih rendah dibandingkan
pada
capturing hoods, dan juga canopy hoods tidak dapat digunakan untuk
menghisap
kontaminan dari sumber yang tidak mengalami pemanasan
Canopy Hoods
Kecepatan Hisap Hoods menurut ACGIH
bersambung ke part 2
Komentar
Posting Komentar