TIPS PENCEGAHAN RESIKO CEDERA ERGONOMI AKIBAT PENANGANAN MANUAL (MANUAL HANDLING) DI PERKANTORAN (Bagian 1)
TIPS PENCEGAHAN RESIKO CEDERA ERGONOMI
AKIBAT PENANGANAN MANUAL (MANUAL HANDLING) DI PERKANTORAN
(Bagian 1)
Oleh :
Tomy Mismahendra
Penanganan manual berarti memindahkan atau mengangkat beban dengan menggunakan tangan atau lengan. Penanganan manual semacam itu meliputi mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa beban, yang bisa berupa barang, orang atau lainnya.
Di lingkungan kantor, kegiatan
penanganan manual yang paling umum adalah memindahkan kotak kertas fotokopi,
file, galon air minum
dan perabotan. Operasi penanganan manual ini tidak mungkin menciptakan risiko
kesehatan dan keselamatan yang signifikan jika dilakukan dengan benar. Namun, ada
sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko cedera dalam penanganan manual. Adapun faktor tersebut
termasuk karakteristik pekerjaan dan beban, lingkungan kerja dan kemampuan
individu; misalnya beban berat / besar, bekerja dengan postur
canggung, penerapan kekuatan tubuh yang salah, gerakan berkepanjangan, berulang,
gerakan yang tiba-tiba dan lantai yang licin dan tidak rata. Beberapa cedera
umum yang mungkin terjadi adalah
keseleo, ketegangan dan nyeri punggung. Pada kebanyakan kasus, cedera penanganan manual tidak disebabkan oleh insiden tunggal
namun bersifat kumulatif. Pemulihan penuh cedera mungkin tidak selalu mungkin terjadi-
hasilnya dapat berupa kerusakan fisik atau bahkan cacat permanen.
Pada
artikel ini akan penulis jabarkan cara kerja ataupun control yang dapat
dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya cedera pada kegiatan penanganan
manual (manual handling) yang terkait dengan karakteristik pekerjaan dan beban.
Karakteristik Kegiatan
/ Tugas
1.
Mengangkat atau memindahkan barang
Langkah – langkah pencegahan :
·
Kurangi ukuran atau berat benda yang diangkat
·
Berikan handel atau pegangan tangan pada benda yang diangkat
·
Buat Intruksi Kerja yang baik dalam hal pengangkatan beban
·
Posisikan beban sedekat mungkin dengan tubuh sehingga tangan
tidak perlu menjangkau
·
2. Pergerakan
atau postur yang janggal
A. Tubuh
yang berputar
Semakin jauh tubuh
berputar,semakin tinggi resiko cedera yang terjadi. Gerakan berputar yang
diperbolehkan adalah sampai dengan rotasi 450, jika melebihi sumbu
rotasi tersebut maka resiko cedera akan semakin tinggi.
Langkah – langkah pencegahan
cedera:
·
Posisikan semua peralatan dan material yang
digunakan di hadapan operator sehingga mengurangi kemungkinan rotasi tubuh
operator untuk meraih peralatan atau material
·
Sediakan kursi yang dapat di atur dan dapat
berputar sehingga putaran yang dilakukan oleh operator bertumpu pada kursi
bukan pada tubuh
·
Sediakan area kerja yang cukup memadai
sehingga operator dapat bergerak bebas seluruh tubuh tidak hanya bertumpu pada
pinggang operator
B. Membungkuk
Resiko cedera akan meningkat
jika sering bekerja dengan postur membungkuk atau menjangkau material hingga
posisi membengkok ke depan.
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
·
Posisikan benda atau material di area
pinggang
·
Posisikan benda atau material dekat dengan
operator sehingga operator tidak menjangkau benda terlalu jauh
·
Bengkokkan
lutut dan jongkok saat mengangkat benda,jangan membungkuk saat mengangkat benda
C. Menjangkau
ke atas
Ketika operator sering
menjangkau keatas untuk melakukan kerja melebihi tinggi bahu maka operator
tersebut akan mengalami ketegangan pada lengan dan juga punggungnya sehingga
sulit untuk mengontrol pergerakan benda yang dijangkau. Semakin jauh jangkauan
ke atas yang dilakukan semakin tinggi resiko cedera yang akan terjadi.
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
·
Tempatkan material atau peralatan di
ketinggian yang sesuai sehingga menghindari operator menjangkau material atau
peralatan tersebut
·
Sediakan pijakan kaki atau buat platform atau
landasan dengan ketinggian yang sesuai
D.
Memindahkan Barang / Material
v Jarak
Angkat atau Turun Material
Resiko
cedera meningkat apabila mengangkat atau menurunkan barang dengan jarak lebih
dari 25 cm
Langkah –langkah pencegahan cedera :
i.
Sebisa mungkin hilangkan penanganan secara
manual ganti dengan penanganan mekanis
ii.
Kurangi berat benda yang diangkat
v Jarak
pemindahan barang atau material yang terlalu jauh
Pemindahan barang atau
material dengan jarak lebih dari 10 m tanpa berhenti akan meningkatkan resiko
cedera walaupun pemindahan dilakukan dengan postur pengangkatan yang benar /
postur natural
Langkah –langkah pencegahan cedera :
i.
Gunakan alat bantu mekanik seperti trolly
untuk memindahkan barang
ii.
Perbaiki pengaturan atau layout tempat kerja
untuk mengurangi jarak dan waktu pengangkatan barang / material
iii.
Gunakan konveyor otomatis untuk memindahkan
dokumen atau buat sistem dokumen elektronik / e – document
E.
Faktor lain
v Jarak
menarik atau mendorong barang yang terlalu jauh
Jika tangan diposisikan
terlalu tinggi atau terlalu rendah saat mendorong barang maka resiko terjadinya
cedera akan meningkat. Posisi tangan yang paling ideal pada saat mendorong
barang adalah setinggi pinggang
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Gunakan konveyor untuk memindahkan barang /
beban atau gunakan trolley yang sesuai untuk mendorong atau menarik barang.
Pada umumnya mendorong lebih baik daripada menarik beban
ii.
Kurangi beban barang yang diangkat
iii.
Hindari permukaan yang kasar dan tidak rata
pada saat mendorong barang
iv.
Pastikan peralatan pemindahan barang dirawat
dengan baik
v. Perbaiki
layout tempat kerja untuk mengurangi jarak dorong atau tarik barang
v Resiko
barang terjatuh / bergeser tiba – tiba pada saat pemindahan
Jika barang yang diangkat tiba
– tiba bergeser / jatuh dan operator tidak dapat mengantisipasinya, pergerakan
operator secara spontan dapat menimbulkan ketegangan pada otot sehingga
meningkatkan resiko cedera pada operator. Sebagai contoh, jika barang tidak
disusun dengan baik / rapi maka barang tersebut beresiko untuk jatuh pada saat
pemindahan.
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Tumpuk barang secara baik, rapi dan aman
ii.
Minta bantuan operator lain untuk memindahkan barang
Minta bantuan operator lain untuk memindahkan barang
v Kerja
fisik yang terlalu lama atau sering
Tipe kerja seperti ini akan
meningkatkan resiko cedera pada operator walaupun berat beban tidak terlalu
signifikan. Sebagai contoh, tugas / pekerjaan yang dilakukan secara berulang
untuk waktu yang lama tanpa ada jeda istirahat kana meningkatkan resiko cedera
pada operator.
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Ambil jeda istirahat ketika melakukan kerja
ii.
Aplikasikan rotasi kerja di tempat kerja
v Waktu
istirahat dan pemulihan yang tidak memadai
Ketika operator memiliki
waktu istirahat dan pemulihan yang tidak memadai resiko cedera operator akan
semakin tinggi. Sebagai contoh, ketika sejumlah otot digunakan untuk bekerja
dalam waktu lama tanpa jeda istirahat resiko kemungkinan terjadinya cedera akan
semakin tinggi.
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Berikan waktu jeda istirahat yang memadai
bagi pekerja
ii.
Berikan variasi / jenis pekerjaan yang
berbeda kepada pekerja agar penggunaan otot tidak terus menerus sehingga
memungkinkan sejumlah otot untuk beristirahat
v Waktu
yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan
Ketika
pekerja tidak bisa mengontrol pengaturan waktu kerjanya, pekerja tersebut akan
mudah kelelahan sehingga meningkatkan resiko cedera
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Berikan pola kerja yang optimal dan beri
kesempatan bagi pekerja untuk beradaptasi terhadap pola kerjanya untuk
meningkatkan produktivitas, keselamatan dan kesehatan pekerja
ii.
Sediakan sumber daya manusia dan sumber daya
peralatan yang memadai
Beban
1.
Karakter Beban
A.
Beban Berat
Resiko
cedera punggung meningkat jika mengangkat beban lebih dari 16 kg pada posisi
berdiri tanpa alat bantu mekanis, resiko akan semakin meningkat jika mengangkat
dari posisi duduk
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Gunakan alat bantu mekanis seperti trolli
ii.
Berikat kategori berat pada pengaturan beban
yang akan diangkat
iii.
Bagi beban menjadi beberapa bagian
iv.
Angkat beban secara tim / bersama
B.
Beban berukuran besar dan berat
Jika
beban yang diangkat terlalu berat atau besar, tidak mungkin untuk mengangkat
beban tersebut dengan posisi dekat dengan tubuh / postur natural dan beban
tersebut akan menghalangi pandangan pekerja. Ukuran beban harus memungkinkan
pekerja untuk mengangkat beban tersebut secara stabil tanpa kesulitan
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Rubah bentuk dan kemasan beban agar beban
tersebut tidak terlalu besar
ii.
Sediakan pegangan / handle yang memadai
iii.
Angkat beban secara tim / bersama
C. Beban
yang sulit di genggam
Contohnya baban yang besar,
bulat dan beban dengan permukaan yang halus, basah dan licin, maka resiko beban
jatuh dan resiko kelelahan semakin meningkat
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Rubah bentuk dan permukaan beban sehingga
mudah di genggam
ii.
Tempatkan beban di dalam sebuah container
yang mudah di genggam
iii.
Berikan handle atau pegangan pada beban untuk
mempermudah pengangkatan
D.
Beban yang tidak stabil atau beban yang mudah
berubah / cair
Penumpukan
beban yang tidak sesuai / rapi berakibat terhadap kestabilan pada saat pemindahan
sehingga meningkatkan resiko cedera pada pekerja. Ketika container diisi
sebagian oleh cairan, isi dari container tersebut akan selalu berpindah saat
pemindahan container karena pusat gravitasinya akan selalu bergeser sehingga
meningkatkan resiko cedera pada pekerja.
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Kemas beban secara rapi sehingga beban
tersebut tidak bergeser selama transportasi
ii.
Jika container diisi cairan usahakan
sedemikian sehingga ruang yang tersedia di container tersebut sisa sedikit agar
pusat gravitasi tidak bergeser pada saat pemindahan barang
E. Beban
yang tajam, panas atau potensi bahaya lainnya
Beban jenis ini akan sulit
diangkat dan sulit untuk mengangkat dengan postur yang baik
Langkah – langkah pencegahan
cedera :
i.
Pastikan beban bebas dari debu, oli atau
cairan yang korosif
ii.
Gunakan alat bantu untuk pengangkatan atau
gunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai seperti sarung tangan
iii.
Gunakan container yang sesuai untuk barang yang tajam
Gunakan container yang sesuai untuk barang yang tajam
REFERENSI
1. Manual handling. Simple guide to Health
Risk Assessment Office Environtment Series OE 7/2005 2005. Occupational
Safety and Health Council
2. www.andryzsafer.blogspot.com/2014/02manuahandling-pengangkatan-secara.html?m=1
diakses pada 3 Agustus 2017pada pukul 15.50 WIB
3. www.takians.blogspot.com/2014/12manual-material-handling-mmh.html?m=1
diakses
pada 2 Agusts 2017 pada pukul 11.30 WIB
Komentar
Posting Komentar