Langsung ke konten utama

PEMANTAUAN, PENGUKURAN DAN EVALUASI PEMAPARAN FAKTOR KIMIA


PEMANTAUAN, PENGUKURAN DAN EVALUASI
PEMAPARAN FAKTOR KIMIA
Oleh :Tomy Mismahendra, SSi ,M.K.K.K

A.     Sampling / pengukuran
 Sampling / pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukanuntukmengukursuatubahaya di tempatkerjadenganmenggunakanperalatan, strategi, danmetodatertentu.
B.   Strategi Sampling
Strategi sampling adalahpendekatan yang berlakuumumdalammelakukan sampling terhadapbahayakesehatankerja di tempatkerja.
Strategi sampling terdiridari
 - WHAT : Sampel apa yang akan diambil
   - WHEN :Kapandilakukanpengambilansampel
   - WHERE Dimanasampeldiambil
             – General air (Sumberdan area)
            - Pekerja :Pajanan, Cairantubuh (Biological monitoring)
   - WHOM Siapa yang akandijadikansampel (Pekerja yang terpajan)
   - HOW LONG lamawaktu yang diperlukandalampengambilansampel
   - HOW MANY Berapa banyak sampel akan diambil; dipengaruhi oleh:
   - Luas area yang berisiko (Area sampling)
   - Minimal untukanalisis (Material sampling)
   - Jumlahpekerja yang berisiko (sampling padapekerja)
-       HOW LONG and HOW MANY
  - Full period single sample : Sampling dilakukan selama 8 jam menggunakan satu media sampel
  - Full period consecutive sample : Sampling dilakukan selama 8 jam menggunakan beberapa media sampel
 - Partial period consecutive sample ; Sampling dilakukan selama 6 jam menggunakan satu atau lebih media sampel
   - Grab Sample : Sampling dilakukan sesaat menggunakan satu media sampel


C.   Peralatan Sampling
Pengukuran kontaminan di udara tempat kerja dapat dilakukan secara
  Direct Measurement
    - Langsungmengukurbahaya
    - Hasilpengukuranlangsungdiketahui
     - Menggunakan Alat Direct Reading Instrumen (Multi Gas Detektor)
  Indirect Measurement (bahayakimia)
- Bahayadiukurdenganmengambilsampel media
   - Hasilpengukurantidaklangsungdiketahui
   - Perluanalisislaboratorium
   - Hasil Analisa Lebih detil dan spesifik
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengukuran kontaminan kimia di udara tempat kerja jika menggunakan metode indirect measurement antara lain :
A.   Low Volume Sampler
Alatyang  digunakanuntukmenghisapudara di tempatkerjadengankecepatan 0 -30 lpm


B.   Rotameter / FLOW METER
Alat yang digunakanuntukmenetukanlajualiranudara


C.   Tripod
Alat yang digunakanuntukmenyangga / mensuport media penangkappolutan



D.   Media Penangkap Polutan (Larutan Penyerap, Filter, Charcoal)
Media yang digunakanuntukmenangkap / mengikatpolutanbahayakimia di udaratempatkerja


D.   Metode Sampling
Metodepengukuransetiapbahayaberbeda­ - beda, tergantungjeniskontaminan yang ada di udara tempat kerja.Kontaminan tersebut antara lain :
1.    Gas, yang berupa Gas Anorganik (NO2, NH3, CO,dll) dan Gas Organik (Benzene, Toluene, Xilene, dll)
2.    Fume /Uap logam (Pb, Cd, Cu, Fe, dll)
3.    Partikulat ( debu dan serat)
Beberapa metode sampling yang umumnya digunakan untuk pengukuran kontaminan di udara tempat kerja antara lain : SNI, NIOSH, ACGIH, dll




Beberapametode yang digunakanuntukpengukurankontaminankimia di udaratempatkerja :
Gas/uap
Absorbent
Reagen
Metodaanalisa
CO
KaliumIodida
-
Spektrofotometri Vis
NH3
H2SO4
Nessler
Spektrofotometri Vis
NO2
PereaksiSaltman
-
Spektrofotometri Vis
Debu
Filter
-
Gravimetri
FUME Pb
Filter
-
AAS
Benzene
Charcoal Tube
CS2
GC

E.   Evaluasi Hasil Sampling
Tujuan evaluasi hasil sampling untuk mengetahui kadar dan jenis faktor kimia di udara dan mendapatkan kesesuaian dengan NAB Faktor Kimia di tempat kerja sesuai dengan permenaker No 13 Tahun 2011.
Pembandingan hasil analisa sampel kontaminan di udara tempat kerja dapat dilakukan jika sampling dilakukan selama 8 jam (TWA) atau minimal 6 jam. Jika pengambilan sampel dilakukan secara sesaat maka hasil tersebut tidak dapat dibandingkan dengan NAB Permenaker No. 13 Tahun 2011.
F.    Rangkuman
Sampling / pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur suatu bahaya di tempatkerjadenganmenggunakanperalatan, strategi, danmetodatertentu.
Strategi sampling terdiridari
 - WHAT : Sampel apa yang akan diambil
   - WHEN :Kapandilakukanpengambilansampel
   - WHERE Dimanasampeldiambil
             – General air (Sumberdan area)
            - Pekerja :Pajanan, Cairantubuh (Biological monitoring)
   - WHOM Siapa yang akandijadikansampel (Pekerja yang terpajan)
-       HOW LONG and HOW MANY
  - Full period single sample : Sampling dilakukan selama 8 jam menggunakan satu media sampel
  - Full period consecutive sample : Sampling dilakukan selama 8 jam menggunakan beberapa media sampel
 - Partial period consecutive sample ; Sampling dilakukan selama 6 jam menggunakan satu atau lebih media sampel
   - Grab Sample : Sampling dilakukan sesaat menggunakan satu media sampel
Pengukuran kontaminan di udara tempat kerja dapat dilakukan secara
  Direct Measurement
    - Langsungmengukurbahaya
    - Hasilpengukuranlangsungdiketahui
     - Menggunakan Alat Direct Reading Instrumen (Multi Gas Detektor)
  Indirect Measurement (bahayakimia)
- Bahayadiukurdenganmengambilsampel media
   - Hasilpengukurantidaklangsungdiketahui
   - Perluanalisislaboratorium
   - Hasil Analisa Lebih detil dan spesifik
Beberapa metode sampling yang umumnya digunakan untuk pengukuran kontaminan di udara tempat kerja antara lain : SNI, NIOSH, ACGIH, dll

Komentar

Postingan populer dari blog ini

VENTILASI INDUSTRI part 1

VENTILASI INDUSTRI bagian 1 oleh : Tomy Mismahendra Latar Belakang  › Modernisasi rancang bangun gedung / tempat kerja yang berubah menjadi tidak ramah udara terbuka › Indoor Air Quality / KUDR ( Kualitas Udara Dalam Ruangan ) menjadi buruk akibat polutan yang dihasilkan dalam ruang kerja › Polutan dalam ruang kerja tertutup akan mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan pekerja è SBS,even worse PAK › Mandatori dari Permen No 5 tahun 2018 tentang K3 lingkungan Kerja pasal 41 ayat 1,2 dan 3 1. Pengurus &/ Pengusaha wajib menyediakan sistem ventilasi udara utk menjamin kebutuhan pekerja&mengurangi kadar kontaminan 2. Sistem ventilasi bisa berupa alami , buatan atau kombinasi 3. Sistem Ventilasi udara dibersihkan min. 3 bln sekali DEFINISI › Ventilasi adalah   tempat pertukaran udara  yang digunakan untuk memelihara      dan   menciptakan udara...

TIPS PENCEGAHAN RESIKO CEDERA ERGONOMI AKIBAT PENANGANAN MANUAL (MANUAL HANDLING) DI PERKANTORAN (Bagian 1)

TIPS PENCEGAHAN RESIKO CEDERA ERGONOMI AKIBAT PENANGANAN MANUAL (MANUAL HANDLING) DI PERKANTORAN (Bagian 1) Oleh : Tomy Mismahendra Penanganan manual berarti memindahkan atau mengangkat beban dengan menggunakan tangan atau lengan. Penanganan manual semacam itu meliputi mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa beban, yang bisa berupa barang, orang atau lainnya. Di lingkungan kantor, kegiatan penanganan manual yang paling umum adalah memindahkan kotak kertas fotokopi, file, galon air minum dan perabotan. Operasi penanganan manual ini tidak mungkin menciptakan risiko kesehatan dan keselamatan yang signifikan jika dilakukan dengan benar. Namun, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko cedera dalam penanganan manual. Adapun faktor tersebut termasuk karakteristik pekerjaan dan beban, lingkungan kerja dan kemampuan individu; misalnya b eban berat / besar, bekerja dengan postur canggung, penerapan kekuatan tubuh yang salah, gerakan berkepanjangan, berulan...

Aplikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

  Aplikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)   Oleh : Tomy Mismahendra, S.Si, M.K3 Penguji K3 Muda Dit. Bina K3     Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri berlomba-lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan menggunakan alat-alat produksi yang semakin kompleks. Makin kompleksnya peralatan yang digunakan, makin besar pula potensi bahaya yang mungkin terjadi dan makin besar pula kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan dalam industri secara keseluruhan, maka pola-pola yang harus dikembangkan di dalam penanganan K3 dan pengendalian potensi bahaya harus mengikuti pendekatan sistem yaitu dengan menerapkan sistem manajemen K3. Sistem Manajemen K3 (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan da...