Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

PROTEKSI KEBAKARAN PADA GEDUNG

PROTEKSI KEBAKARAN PADA GEDUNG Oleh : Harry Saputra, S.K.M Direktorat Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sistem t anda b ahaya k ebakaran adalah suatu totalitas komponen dan sub-sub komponen yang dirangkai menjadi satu untuk suatu tujuan memberi peringatan sejak dini baik kepada penghuni maupun kepada petugas, bila disuatu bagian area tertentu terjadi bahaya kebakaran atau setidak-tidaknya awal kejadian kebakaran. Peralatan deteksi kebakaran adalah ujung-ujung jaringan dari sebuah sistem, dari titik-titik inilah suatu sinyal alarm kebakaran sebenarnya berasal. Setiap kebakaran harus ditanggulangi secepat dan setepat mungkin baik oleh penghuni bangunan maupun oleh petugas yang telah ditunjuk. Di dalam suatu area yang luas, penghuni atau petugas tidak mungkin mengetahui situasi seluruh bagian-bagian area tersebut dalam suatu tertentu tanpa bantuan peralatan khusus. Kebakaran dapat diatasi secepatnya apabila dapat diketahui sedini mungkin. Untuk mengetahui kebakaran disua

PENGARUH JAMUR TERHADAP UDARA LINGKUNGAN KERJA

PENGARUH JAMUR TERHADAP UDARA LINGKUNGAN KERJA Oleh :  Harry Saputra, S.K.M Direktorat Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari, meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami, namun jamur tersebut segera mati setelah musim kemarau tiba. Jamur merupakan mikroorganisme yang tidak berklorofil, sehingga ia tidak dapat membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu hidupnya heterotrofik, yaitu membutuhkan senyawa organik untuk nutrisinya (zat/sumber makanan). Sebagian besar tubuh jamur terdiri atas benang-benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan menjalin semacam jala, yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium vegetatif yang berfungsi menyerap nutrient (sumber makanan) dari lingkungan, dan

TIPS PENCEGAHAN RESIKO CEDERA ERGONOMI AKIBAT PENANGANAN MANUAL (MANUAL HANDLING) DI PERKANTORAN (Bagian 1)

TIPS PENCEGAHAN RESIKO CEDERA ERGONOMI AKIBAT PENANGANAN MANUAL (MANUAL HANDLING) DI PERKANTORAN (Bagian 1) Oleh : Tomy Mismahendra Penanganan manual berarti memindahkan atau mengangkat beban dengan menggunakan tangan atau lengan. Penanganan manual semacam itu meliputi mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa beban, yang bisa berupa barang, orang atau lainnya. Di lingkungan kantor, kegiatan penanganan manual yang paling umum adalah memindahkan kotak kertas fotokopi, file, galon air minum dan perabotan. Operasi penanganan manual ini tidak mungkin menciptakan risiko kesehatan dan keselamatan yang signifikan jika dilakukan dengan benar. Namun, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko cedera dalam penanganan manual. Adapun faktor tersebut termasuk karakteristik pekerjaan dan beban, lingkungan kerja dan kemampuan individu; misalnya b eban berat / besar, bekerja dengan postur canggung, penerapan kekuatan tubuh yang salah, gerakan berkepanjangan, berulan